Friday, September 17, 2004

Wasit PON Tidak Objektif


PALEMBANG - Ajang PON XVI telah berakhir, Lampung akhirnya hanya menempati di urutan ke delapan dari target loima besar yang dicanangkan. Kegagalan mempertahankan posisi ini memang mengecewakan semua pihak. Ketua kontingen Lampung, Amir Iskandar ketika ditemui di mess atlet berpendapat bahwa kurangn objektifnya para pengadil di lapangan.

"Saya merasa wasit yang memimpin pertandingan di PON kali ini tidak objektif. Ada beberapa cabang yang memang saya saksikan sendiri, itu sangat-sangat tidak objektif wasit atau juri memberikan penilaian. Ada nuansa skenario untuk menjegal langkah kita, seperti di taekwondo, karate dan juga silat," terang Amir.

 "Yang pasti saya kurang puas dengan 21 medali eams, seharusnya kita bisa lebih banyak lagi, namun akrena wasit tidak objektif, ya inilah yang kita dapat. Protes sudah kita lakukan, tapi gak ngerubah keputusan apa-apa. Saya melihat ajang prestasi sudah dikalahkan oleh prestise," tambah Amir. Memang dalam beberapa cabang tertentu, banyak keputusan wasit yang dinilai tidak objektif. Wasit sebagai pemegang keputusan di lapangan memang sangat menentukan hail pertandingan. 'Wasit itu hakim, jadi dia yang menentukan keputusan," tambahnya.

Mantan Kapolda Sultra juga mengatakan bahwa beberapa daerah masih mengandalkan permainan keras. "Seperti halnya sepakbola, masih banyak tim-tim yang mengandalkan permainan keras, termasuk kita. Ini harus segera ditingggalkan, kta harus mengubah cara-cara keras seperti ini. Tunjukkan seni bermain yang indah degan teknik, main pake otak bukan pake otot, iotu kalau kita ingin maju" paparnya.

Mengenai keterpurukan Lampung di PON kali ini, komisaris ASABRI ini berpendapat bahwa hal ini haruslah dijadikan sebuah pelajaran berharga. "Sya sesuai dengan falsafah olahraga, kita harus terima kenyatan kita gagal. Kita akui prestasi daerah lain lebih bagus dari kita. Medali kita memang lebih banyak dari PON lalu, tapi dari posisi kita kan turun. Inilah yang harus kita renugkan bersama. PON ini kita jadikan pelajran behargan guna pembinaan yang lebih baik lagi," urainya.

Mulai sekarang kita harus segera benahi olahraga Lampung, mulai dari organisasinya dulu. Kita kan banyak sekali pengda, pengcab, koni daerah, koni kabupaten. Itu harus terorganisir dengan baik. Pembinaan ke depan haruslah memakai konsep, bukan secara reaktif. Kita harus bisa merencanakan dengan matang sebuah pembiaan yang berkelanjutan. Tidak hanya pas ada PON saja," terang Amir.

Amir juga menyatakan bahwa potensi atlet di daerah lampung besar, hanya saja kurangnya penggalian potesni tersebut. "pencarian bibit atlet di daerah harus dilakukan. Atlet-atlet senior kita tugaskan untuk cari bibit-bibit berbakat, masuk ke desa-desa mencar warga yang memang potensial," paparnya.

Dari 32 cabang olahraga yang diikuti Lampung, hanya 18 cabang yang menyumbangkan medali, lainnya tidak. Dari 18 cabang tersebut, mirisnya hanya empat yang mampu menyumbangkan emas, yaitu angkat besi, senam, panahan dan renang.

"Kita harus segera adakan rapat evaluasi, baik melibatkan panita dan jugfa para tokoh olahraga masyarakat Lampung. Anggaran yang ada ini, seharusnya kia gunakan untuk pembinaan. Untuk mapa pake atlet luar daerah, karena mereka tidak ada katan emosional dengan Lampung," ujar Amir. Tidak harus orang Lampung, yang penting dia ada ikatan emosional dengan daerah kita, jadi mereka benar-benar berjuang dan tidak bisa dibeli," terangnya.

Saya Bertanggung Jawab

Disinggung mengenai kegagalan Kontingen lampung di PON kali ini, Amir dengan lantang menyatakan bahwa itu adalah tanggungjawab dirinya sebagai ketua kontingen. "Yang bertanggungjawab saya, tapi kegagalan ini ini adalah kegagalan kita semua. Sebagai ketua, saya secara kstaria harus bertanggungjawab, tidak ada kambing hitam, sayalah yanbg harus bertangung jawab karena saya ketua kontingen," pparnya secara tegas. marilah kita sama-sama mencermati tentang apa yang terjadi, kita tentunya tidak ingin mengulangi hal ini di kemudain hari. jadi kita smeua harus bisa menerima kekalahan ini dengan jiwa yang sportif," tambahnya. (cie)

Hari Ini Kontingen Disambut Gubernur

PALEMBANG - Hari ini, rombongan kontingen Lampung yang terdiri dari kurang lebih 280 orang atlet dan 50 oficial dan panita akan meninggalkan kawasan perumahan atlet, Jakabaring. Setelah kurang lebih dua minggu, rombongan mulai berangkat dari Jakabaring tepat pukul 7 pagi. Rombongan sendiri akan menggunakan lalu lintas darat dengan kendaraan. Berbeda dengan kenerangkatan yang mengguunakan kereta api. Sebanyak kurang lebih 11 unit bus dan 14 mobil akan beriringan melewati jalur linhta stimur menuju Lampung.

"Kita sudah siapkn kendaraannya, kira-kira 11 bus dan 14 mobil akan konvoi lewat jalur lintas timur. Semua rombongan akan berangkat besok pagi (hari ini, Red)" ujar bagian transportasi, Minto.

Sesampainya di Lampung sendiri, rombongan nantinya akan langsung disambut oleh gubernur di pendopo Gubernuran. "Rombongan akan disambut oleh atlet lain yang sudah smpai di tugu adipura, dari situ akan diiringi oleh Pol Riders menuju pendopo. Guberbnur akan menyambutnya di sana tepat pukul 4 sore," ujar tim aju kontingen, Agung Prasetya Umar.

Dalam peyambutan nantinya, akan ada pengalungan bunga oleh gubernur kepada para atlet dan pelatih serta ketua kontingen. "Gubernur akan mengalungkan bunga kepada pelatih angkat besi dan senam, kepada ketua kontingen, atlet peraih emas terbanyak dan juga pemecah rekor dunia," papar Agung.

"Mengenai bonus, tidak akan diberikan pada acara tersebut melainkan akan diberikan pada acara tersendiri," tambah Agung

No comments:

Post a Comment