Wednesday, September 1, 2004

Kompleks Perumahan Atlet Jakabaring, Dari Nyamuk Hingga Bajaj Gratis


Pekan Olahraga Nasional XVI Palembang diikuti oleh ribuan atlet dari seluruh Indonesia. Seluruh kontingen bertempat tinggal di sebuah komlekas perumahan yang sudah disiapkan oleh Panita Besar (PB) PON di daerah Jakabaring. Banyak hal-hal yang ditemui di kompleks yang semual daerah rawa tersebut.

Adhi Arsandi - Palembang

Panas dan tandus, itulah kesan yang langsung dirasakan saat menjejakkan kaki di kompleks perumahan atlet, di kawasan jakabaring, Palembang. Seluruh kontingen dari berbagai darah menempatkan rumah-rumah tipe 36 dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Kawasan jakabaring, yang dulunya memang daerah rawa, juga masih meninggalkan sejumlah genangan air. Terdapat juga sebuah kali kecil di bagian belakang kompleks. Suhu udara sendiri sagat panas di siang dan malam hari, namun ketika memasuki subuh, hawa dingin langsung menusuk tulang. kabut tebal selalu menyelimuti kawasan ini kala pagi menjelang.

Suasana di areal perumahan, selain suhunya yang panas, juga ada gangguan lain ya itu nyamuk-nyamuk nakal. Seperti yang terjadi di kawasan kontingen lampung yang cukup rawan akan gangguan nyamuk. Kontingen Lampung menempati 77 unit rumah sebesar lima blok, bersebelahan dengan kontingen Jambi. Lokasi kontingen lampung sendiri berdekatan dengan sebuah kali, persis di depan mess atlet tim sepakbola. Akibat gangguan nyamuk itu, sebagian besar kontingen tidak bisa tidur. Obat nyamuk pun menjadi barang yang langsung dibeli ktika baru sampai.

"Nyamuknya banyak kalo malem, kalo gak pake obat nyamuk bisa abis digiitin. Kita takunya ntar malah kena malaria lagi," ujar Irwan, pemain sepakbola. Keberadaan nyamuk sendiri bisa diredam dengan ac yang terdapat di kamar. Namun, listrik yang terkadang turun tegangannya membuat pendingin ruangan tersebut kadang tidak berfungsi. "Kalo pergi pintunya ditutup biar nyamuk gak masuk ke kamar," ujar Tupack pelatih basket   

Panitia PON sendiri sadar akan gangguan nyamuk itu. Untuk mengatasi agar tidak terjdi penyebaran penyakit karena nyamuk, PB PON mengatasinya dengan melakukan fogging ke tiap-tiap ruas jalan di kompleks perumahan atlet. Seperti yang dilakukan kemarin di ruas jalan Sumatera yang melewati daerah kontingen Lampung dan Jambi. Tampak para petugas sedang melakukan penyemprotan. Gangguan nyamuk juga terasa di daerah kontigen lain. dari penatauan radar di lokasi kontingen Jambi, nyamuk langsung menyerang saat sedang kita sedang santai duduk-duduk. Terlebih lagi saat malam tiba. Suara berdengung nyamuk berkumandang bergerilya mencari mangsa.

Selain nyamuk nakal, ada hal lain yang menarik setiap harinya. Bagi setiap atlet ataupun wartawan dapat menikmati angkutan gratis berupa bajaj yang siap mengantar keliling kawasan jakabaring, dari kompleks hingga Gelora Sriwijaya. Bajaj memang telah disiapkan oleh PB PON sebagai sarana buat rombongan kontingen.  
"Gratis bagi setiap orang, tapi kalau ada yang bayar dengan sukarela ya kita terima," ujar Zul, pengemudi bajaj. Meski berlabel gratis, jangan harap kita dapat dengan mudah menemukan bajaj tersebut. Banyaknya orang di kompleks tidak sebanding dengan jumlah bajaj yang disediakan. Tercatat hanya 40-50 bajaj untuk melayani ribuan atlet. pemandangan menunggu bajaj di jalanan pun menjadi hal rutin, bahkan terkadang berebut. Siap cepat dia dapat. (cie)

No comments:

Post a Comment