Pekan
Olahraga Nasional XVI Palembang diikuti oleh ribuan atlet dari seluruh
Indonesia. Seluruh kontingen bertempat tinggal di sebuah komlekas perumahan
yang sudah disiapkan oleh Panita Besar (PB) PON di daerah Jakabaring. Banyak
hal-hal yang ditemui di kompleks yang semual daerah rawa tersebut.
Adhi Arsandi - Palembang
Panas
dan tandus, itulah kesan yang langsung dirasakan saat menjejakkan kaki di
kompleks perumahan atlet, di kawasan jakabaring, Palembang. Seluruh kontingen
dari berbagai darah menempatkan rumah-rumah tipe 36 dengan dua kamar tidur dan
satu kamar mandi. Kawasan jakabaring, yang dulunya memang daerah rawa, juga
masih meninggalkan sejumlah genangan air. Terdapat juga sebuah kali kecil di
bagian belakang kompleks. Suhu udara sendiri sagat panas di siang dan malam
hari, namun ketika memasuki subuh, hawa dingin langsung menusuk tulang. kabut
tebal selalu menyelimuti kawasan ini kala pagi menjelang.
Suasana
di areal perumahan, selain suhunya yang panas, juga ada gangguan lain ya itu
nyamuk-nyamuk nakal. Seperti yang terjadi di kawasan kontingen lampung yang
cukup rawan akan gangguan nyamuk. Kontingen Lampung menempati 77 unit rumah
sebesar lima blok, bersebelahan dengan kontingen Jambi. Lokasi kontingen
lampung sendiri berdekatan dengan sebuah kali, persis di depan mess atlet
tim sepakbola. Akibat gangguan nyamuk itu, sebagian besar kontingen tidak bisa
tidur. Obat nyamuk pun menjadi barang yang langsung dibeli ktika baru sampai.
"Nyamuknya
banyak kalo malem, kalo gak pake obat nyamuk bisa abis digiitin. Kita
takunya ntar malah kena malaria lagi," ujar Irwan, pemain
sepakbola. Keberadaan nyamuk sendiri bisa diredam dengan ac yang terdapat
di kamar. Namun, listrik yang terkadang turun tegangannya membuat
pendingin ruangan tersebut kadang tidak berfungsi. "Kalo pergi
pintunya ditutup biar nyamuk gak masuk ke kamar," ujar Tupack pelatih
basket
Panitia
PON sendiri sadar akan gangguan nyamuk itu. Untuk mengatasi agar tidak terjdi
penyebaran penyakit karena nyamuk, PB PON mengatasinya dengan melakukan fogging
ke tiap-tiap ruas jalan di kompleks perumahan atlet. Seperti yang dilakukan
kemarin di ruas jalan Sumatera yang melewati daerah kontingen Lampung dan
Jambi. Tampak para petugas sedang melakukan penyemprotan. Gangguan nyamuk juga
terasa di daerah kontigen lain. dari penatauan radar di lokasi kontingen
Jambi, nyamuk langsung menyerang saat sedang kita sedang santai duduk-duduk.
Terlebih lagi saat malam tiba. Suara berdengung nyamuk berkumandang
bergerilya mencari mangsa.
Selain
nyamuk nakal, ada hal lain yang menarik setiap harinya. Bagi setiap atlet
ataupun wartawan dapat menikmati angkutan gratis berupa bajaj yang siap
mengantar keliling kawasan jakabaring, dari kompleks hingga Gelora Sriwijaya.
Bajaj memang telah disiapkan oleh PB PON sebagai
sarana buat rombongan kontingen.
"Gratis bagi setiap orang, tapi kalau ada yang
bayar dengan sukarela ya kita terima," ujar Zul, pengemudi bajaj. Meski
berlabel gratis, jangan harap kita dapat dengan mudah menemukan bajaj tersebut.
Banyaknya orang di kompleks tidak sebanding dengan jumlah bajaj yang
disediakan. Tercatat hanya 40-50 bajaj untuk melayani ribuan atlet. pemandangan
menunggu bajaj di jalanan pun menjadi hal rutin, bahkan terkadang
berebut. Siap cepat dia dapat. (cie)
No comments:
Post a Comment