Saturday, September 22, 2018

Kapus: "Hilangkan Stigma Buat Apa Saya Blajar Lagi"

Kepala PPPPTK TK dan PLB membuka kegiatan Penyegaran IN SD di Lembang, Sabtu (22/09)









Lembang - Kepala PPPPTK TK dan PLB Bandung meminta kepada seluruh Instruktur Nasional (IN) untuk menghilangkan stigma buat apa belajar lagi. Hal itu ditegaskan saat membuka kegiatan Penyegaran IN Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Jenjang SD pada Sabtu (22/09) di Hotel BMI Lembang, Jawa Barat.

"Jangan sampai ada kata-kata itu" tegasnya di hadapan 330 peserta yang hadir.

Sebagai guru, sejatinya tidak ada kata berhenti belajar. Dengan terus mengasah diri, niscaya Peningkatkan kompetensi akan meningkat. Lalu bagaimana caranya?

"Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan", jawab Pa Kapus.

Pak Sam Yhon juga meminta seluruh IN untuk bersama-sama meningkatkan kompetensi dirinya masing-masing. Agar menjadi guru yang profesional.

"Disiplin juga kunci untuk kita menjadi hebat" tambahnya.

Penyegaran IN untuk jenjang SD dilakukan di tiga Provinsi. Yakni Aceh, Jawa Barat, dan Papua. Di Jawa Barat, kegiatan tersebar di berbagai titik. Yaitu Cirebon, Tasikmalaya, Karawang, Bogor, dan Lembang. Sebanyak 500 Instruktur jenjang SD "disegarkan" kembali oleh PPPPTK TK dan PLB secara simultan sejak medio September hingga akhir September. (*)

Monday, July 15, 2013

Yaku Namala, Komiu Mamala, Kitapura Mamala

Membaca judul di atas pembaca pasti bertanya-tanya. Apa arti tulisan itu? Bahasa apa atau orang mana yang "ngomong" begitu? Judul di atas diambil dari bahasa suku Kaeli. Suku masyarakat di kota Palu, Sulawesi Tengah. Jika diartikan adalah: Saya Bisa (yaku namala), Kamu Bisa (komiu mamala), Kita Semua Bisa (kitapura
mamala).

Kata-kata tersebut terucap lantang oleh salah satu peserta Diklat Implementasi Kurikulum 2013 bagi Pengawas dan Kepala Sekolah Sasaran yang dilaksanakan di Palu Golden Hotel pada 8 hingga 14 Juli lalu. Nada optimis tersebut memberi makna mendalam bagi segenap penggerak dan pelaksana Kurikulum baru ini. Dengan keyakinan yang tinggi, kurikulum baru pun siap disebarluaskan ke sekolah sasaran yang memang sudah ditetapkan untuk menjalankannya.


Berburu Kaledo Malah Dapat Yamin "Palsu"

Adhi Arsandi - Palu

Tak ada Kaledo, bakso "yamin dadakan" pun jadi. (Palu_2013)
Sudah menjadi kebiasaan jika tim yang kedapatan "tugas luar" untuk selalu mencari tahu dan ingin mencicipi masakan-masakan atau makanan khas yang ada di daerah. "Icip-icip" kuliner ini juga yang mendorong tim Sulawesi Tengah untuk gencar berburu sajian khas daerah setempat. 

Hidangan tersebut adalah Kaledo. Dari berbagai informasi Kaledo ternyata merupakan singkatan Kaki Lembu Donggala. Merujuk pada satu Kabupaten Donggala di Sulawesi Tengah yang memang penghasil Sapi dan Lembu. Bahkan, konon katanya Sapi berkeliaran bebas di jalan-jalan. 

Suasana puasa semakin menambah rasa penasaran mencicipi Kaledo. Seolah ingin cepat berbuka rasanya. Untung saja, waktu Sulawesi Tengah adalah WITA (Waktu Indonesia Tengah)  yang satu jam lebih cepat dari waktu Bandung yang menggunakan WIB (Waktu Indonesia Barat).

Tuesday, April 23, 2013

Mojok Sambil Melototin Data



Sesuatu yang ada di sudut atau pojok, biasanya akan menarik perhatian. Apalagi kalau disajikan melalui tampilan yang penuh warna-warni. Setelah menarik perhatian, tentu membuat penasaran dan ingin melihat.Ini juga yang dimaksudkan pada Data Corner kreasi Seksi Data dan Informasi. Ya, Data Corner merupakan kreasi dari Seksi Data dan Informasi. Salah satu sudut ruangan di Seksi DAI inilah yang selalu menjadi pusat perhatian dikarenakan hadirnya Data Corner. Sebuah pojok data yang menampilkan berbagai informasi menarik bagi siapa saja yang membutuhkan. Informasi apa saja? Tentunya mengenai data serta informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Wednesday, April 17, 2013

Makna Logo PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


Seiring pergantian nama Lembaga dari semula PPPG Tertulis Bandung menjadi PPPPTK TK DAN PLB Bandung maka berubah pula logo. Kerilianpala PPPPTK TK dan PLB Bandung, Dra Hj. Teriska memiliki ide brilian tentang logo baru ini. Melalui coretan tangan beliaulah logo ini terbentuk. Penulis hanya menerjemahkan saja ke dalam format digital. 

Melalui sebuah diskusi ringan di ruangan Kepala, terciptalah Logo PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG (tampak pada gambar). Banyak rekan-rekan yang belum tahu makna yang terkandung dalam logo yang sepintas menyerupai penampakan dua orang ini. Bahkan, teman saya sempat berceloteh ringan, "Ah jiga aki-aki jeung nini-nini,". 
Lantas, apa sih makna logo tersebut.


Dalam logo PPPPTK TK dan PLB terdapat  2 buah bentuk berwarna hijau dan oranye yang berpijak pada dua buah buku berwarna biru.

Hal ini memiliki makna sebagai bentuk kasih sayang. Yakni bentuk pembimbingan orang tua terhadap anak, guru terhadap muridnya. Posisi menunduk menggambarkan sikap kerendahan hati, tidak sombong agar terus mau belajar dengan terus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam melayani.
Makna warna memiliki arti tersendiri. Pemberian warna hijau dimaknai sebagai karakter yang menenangkan yang menyeimbangkan emosi, cinta, dan kasih sayang. Sedangkan warna oranye dimaknai sebagai karakter yang kreatif dan bersemangat.

Buku berwarna biru dimaknai sebagai landasan tempat berpijak yang berdasarkan pada ilmu pengetahuan serta melambangkan kepercayaan (warna biru). Sedangkan jumlah buku sebanyak dua buah dimaknai sebagai dua bidang landasan yang menjadi fokus lembaga, yakni bidang Taman Kanak-Kanak dan bidang Pendidikan Luar Biasa.

Kurang lebihnya seperti itulah makna yang terkandung dalam logo tersebut. Sekali lagi, buah pemikiran Kepala PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG, ibu Teriska yang melahirkan ide logo tersebut.

Monday, April 15, 2013

Happy-Happy di Putri Gunung

Kalau biasanya saya membuat tulisan mengenai kegiatan kantor. Kali ini, berbekal kamera handphone saja, saya mencoba untuk merekam raut-raut ceria, senda gurau, serta tawa canda teman-teman PPPPTK TK dan PLB Bandung saat melakukan kegiatan Out Bound di Hotel Putri Gunung, Lembang pada penghujung tahun 2012 lalu.

Ini dia video Outbound di Putri Gunung

Tuesday, April 9, 2013

Sertifikat ISO Kembali Diraih


Auditor mengumumkan hasil audit
Selama dua hari, Senin dan Selasa (8 s.d 9 April) lalu, jantung para karyawan P4TK TKPLB Bandung dibuat berdebar-debar. Bagaimana tidak, seritifikat ISO yang telah dua kali diraih dipertaruhkan. Bahkan terancam dicopot. Adalah Ibu Yanti dan Ibu Finka sosok yang membuat jantung berdebar-debar tersebut. Mereka adalah tim auditor dari SAI Global yang datang guna melakukan Audit dalam rangka resertifikasi Sertifikat ISO 9001:2008 yang telah diraih.
"Kami akan assest semua bagian, kami audit semua area mulai hari ini sampai besok siang. Jangan khawatir, semua kebagian diaudit" tegas Ibu Finka dalam acara Opening Meeting Audit Eksternal di Ruang Sidang Utama pada Senin (08/04)lalu.
Audit eksternal terakhir dilakukan pada April tahun 2010. Kegiatan kali ini adalah Audit eksternal rutin tiga tahunan yang selalu dilakukan pihak SAI Global dalam rangka menimang-nimang kelayakan Sertifikat ISO yang diraih suatu lembaga tertentu. Meski hanya berdua, tidak menjamin semua area bebas dari audit. Dengan teliti dan cekatan tim auditor mencecar berbagai pertanyaan guna menilai sistem yang dijalankan.