Thursday, April 4, 2013

Meski Remedial yang Penting Happy

Setiap akhir sesi diklat, peserta ditest

Remedial bukan lagi barang baru bagi peserta diklat PPPPTK TK dan PLB Bandung. Remedial test yang merupakan tes ulang bagi peserta yang tidak lulus dalam tiap post test mata tataran sepertinya sudah menjadi kata yang familiar. Fenomena remedial juga terlihat saat PPPPTK TK dan PLB Bandung menyelenggarakan Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah TK dan SLB In Service Learning 1 Se Jawa di Hotel Matahari, Yogyakarta 5 sampai 12 Juli lalu.

Dengan keharusan peserta melakukan post test tiap mata tatarannya, tentu membuat peserta diklat serius dan tekun menjalani Diklat yang digawangi Dr Dadang Garnida dan Dr Uzer ini. Maka, saat pengumuman siapa yang diremedial pun menjadi saat-saat menegangkan. Namun, bukan wajah lesu atau muka kecewa saat daftar nama-nama peserta remedial diumumkan, melainkan gelak tawa dan cenderung happy. 

"Biasanya, kalau diremed itu setres. Tapi di sini, terbalik. Yang diremed malah yang terlihat senang ini," ungkap Dr Agus Djaja yang disambut gelak tawa para peserta Diklat.

Meski berulan kali melakukan post test bahkan remedial test, peserta Diklat yang didominasi kaum hawa ini tampak antusias dan gembira. Remedial merupakan kesempatan yang diberikan panitia untuk memperbaiki nilai peserta yang dibawah standar kelulusan, yakni 70. Selama Diklat berlangsung, peserta yang terdiri dari 40 Kepala Sekolah baik TK dan SLB diberikan 8 mata tataran mulai dari Pendidikan Karakter Bangsa, MBS, Induksi, PTS, PK Guru, Kewirausahaan, Kepemimpinan, dan Supervisi Akademik.

Peserta In Service Learning 1 sendiri yang nantinya memenuhi kriteria kelulusan, berhak mendapatkan "golden ticket" untuk melakukan kegiatan On The Job Learning (OJL) di instansi asal dan akan melakukan pelaporan dalam Diklat In Service Learning 2. Untuk kegiatan pendampingan OJL akan dijadwalkan pada Oktober mendatang.

No comments:

Post a Comment