Friday, September 17, 2004

Wasit PON Tidak Objektif


PALEMBANG - Ajang PON XVI telah berakhir, Lampung akhirnya hanya menempati di urutan ke delapan dari target loima besar yang dicanangkan. Kegagalan mempertahankan posisi ini memang mengecewakan semua pihak. Ketua kontingen Lampung, Amir Iskandar ketika ditemui di mess atlet berpendapat bahwa kurangn objektifnya para pengadil di lapangan.

"Saya merasa wasit yang memimpin pertandingan di PON kali ini tidak objektif. Ada beberapa cabang yang memang saya saksikan sendiri, itu sangat-sangat tidak objektif wasit atau juri memberikan penilaian. Ada nuansa skenario untuk menjegal langkah kita, seperti di taekwondo, karate dan juga silat," terang Amir.

Thursday, September 16, 2004

Yuke AFI Kunjungi Atlet Lampung


PALEMBANG - Siang kemarin suasana di kompleks perumahan atlet Lampung di Jakabaring tampak berbeda, hal itu disebabkan oleh kedatangan bintang Akademi Fantasi Indosiar 3, Yuke Elvandari. Kedatangan bintang AFI asal Lampung tersebut langsung disambut meriah oleh para matlet yang memang kebetulan sedang makan siang. Dengan ramah, Yuke meladeni para atlet tersebut, dari meminta foto bersama hingga tanda tangan.

Saturday, September 11, 2004

Bermain Imbang 0-0, Lampung Gagal Lolos Empat Besar


PALEMBANG - Tim sepakbola PON Lampung gagal lolos ke babak empat besar setelah dalam pertandingan kemarin di stadion Pertamina Patra Jaya, Plaju, Catur dkk ditahan imbang tim Sumatera Barat tanpa gol. Hasil yang menyakitkan bagi Lampung, karena dengan bermain imbang, kedua kesebelasan berbagi angka satu. Bagi Sumatera barat, hasil ini sudah cukup untuk memuluskan langkah mereka melenggang ke empat besar. Sumatera barat sendiri akhirnya menjadi juara pool dengan koleksi nilai 4, hasil satu kali menang atas Sumatera Utara dan imbang dengan Lampung. Sedangkan untuk Lampung, tambahan satu poin membuat Lampung menjadi juru junci dengan nilai satu, hasil satu kali kalah dari Sumatera Utara dan imbang dengan Sumbar.

Friday, September 10, 2004

Arjuna-Arjuna Tua pun Beraksi


Usia senja, bukanlah menjadi penghalang orang menjadi atlet dan terjun di PON memeprkuat daerahnya. Di cabang panahan, khususnya di nomor tradisional, banyak pemenah-pemanah yang sudah lanjut usaianya. Bahkan bisa dibilang kakek-kakek. Unik memang, di usainya yang senja, dengan gagahnya mereka berlaga bagai sang Arjuna dengan sebuah busur dan anak panah membela nama daerahnya. Arjuna tua pun tak ingin kalah dari arjuna yang masih muda.

Adhi Arsandi - Palembang

Ada yang lain di pertandingan panahan nomor tradisional. Di beregu dan perorangan putra, pemanah-pemanah yang bertanding, bukan hanya pemanah-pemanah muda, melainkan beberapa pemanah, satu diantaranya dari Lampung sudah terlihat tua. Namun, dengan gagah, mereka bersaing dengan para pemanah yang sudah layak sebagai anaknya atau juga cucunya.

Monday, September 6, 2004

Andi Cidera, Takraw Putra Porak Poranda


PALEMBANG - Cidera yang diderita petakraw andalan tim Lampung, Andi hrus dibayar dengan kegagalan Lampung di nomor tim putra sepaktakraw PON XVI, Palembang. Kekalahan atas tim Riau 2-1, kemarin (6/9) melengkapi tiga kali kekalahan yang diderita Lampung. Di pool ini yang memang dihuni oleh tim-tim tangguh tanah air, Lampung tidak pernah mencatat kemenangan sekalipun.

"Saat melawan Jatim, kita sudah unggul di set pertama, namun Andi mengalami cidera, akhirnya kita kalah. Itu terus berlanjut ke pertandingan berikutnya, karena Andi harus istirahat, samoai saat ini saja, Andi masih diragukan untuk bisa tampil,' ujar pelatih takraw, Abdul Malik ketika ditemui di mess, Jakabaring.

Cidera Andi memang benar-benar berpengaruh kepada performa tim. Dari semua laga yang dimainkan, tidak satupunkemenangan dapat diraih. Setelah ditekuk Jatim 2-1, Lampung kalah atas Jawa Tengah (4/9) dengan skor 3-0, ditekuk Jabar (5/9) juga dengan skor sama 3-0 dan terakhir, kalah atas Riau 2-1.

Malik juga mengeluhkan tentang peraturan kuota pemain yang hanya 10 pemain. "Kuota pemain skarang cuma 10, sebelumnya 12 dan harusnya memang 12 pemain, karena jika ada yang cidera, cadangan kita cuma satu. Dan juga belum tentu cadangan itu bisa bermain sesuai dengan posisi pemain yang cidera," papar Malik.

Untuk nomor regu, Lampung kembali harus mendapat pool yang berat. Lampung bergabung bersama Sumatera Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan. "Peluang kita kini tinggal di regu, pool ini cukup berat juga. Kondisi Andi juga masih diragukan, kita akan berusaha maksimal di nomor regu ini," pungkas Malik. (cie)

Sunday, September 5, 2004

Cindi dan Randa Gagal Rebut Medali Peselam DKI Jakarta Pecahkan Rekor


PALEMBANG - Cindi C Wanta dan Randa Atma Jaya akhirnya harus menerima kegagalan merebut medali di cabang selam yang mulai dipertandingkan kemarin di kolam renang Sekayu, Musi Banyu Asin. Cindi yang turun di dua nomor, 50 m dan 100 m putri harus menelan pahit setelah hanya mampu menduduki peringkat ke delapan (50 m) dan ke enam (100 m). Demikian juga Randa yang turun di nomor 50 m harus puas di urutan ke enam.

Untuk 50 m putri, medali emas berhasil diraih oleh peselam DKI Jakarta, Vera Haryanto dengan catatan waktu 21.40'. Waktu ini berhasil memecahkan rekor nasional 21.67' atas nama Nadia Gozhali (Jawa Barat) yang dibuatnya di Sea Games Chiangmay, Vietnam 12 Desember beberapa tahun silam. Medali perak berhasil diraih peselamSumsel, Caterine Kalalo dengan catatan waktu 21.46' sedangkan medali perunggu peselam DKI Jaya. Stephani dengan catatan waktu 22.00'. Cindi sendiri yang turun di lane 8 hanya mencatat waktu 24.75' lebih buruk dari hasil yang diperolehnya di babak penyisihan, 24.63' Di babak penyisihan sendiri, Cindi juga menempati posisi buncit (8).

Sementara itu peselam putra Lampung, Randa Atmajaya juga gagal meraih medali setelah hanya mampu berada di urutan ke enam dengan catatan waktu 18.93'. Medali emas berhasil diraih peselam Sumatera Utara, Darwin yang membukukan catatan waktu 16,61 detik. Urutan kedua ditempati Hendro Nyoto Mulyo (Jatim) dengan catatan waktu 16,71 detik. Untuk medali perunggu, akhirnya diraih atlet selam Jabar Kevin G Angga dengan catatan waktu 17,04 detik. Sedangkan untuk nomor 100 m, Cindi juga hanya menduduki peringkat enam, dengan catatan waktu 54.05' Medali emas berhasil diraih Nadia Gozali dari Jabar. 

"Kendala kita memang di peralatan karena, alat baru ada dua minggu sebelum pertandingan," terang pealtih selam, Samsi. Soal jauhnya anatara lokasi penginapan dan kolam, Samsi juga sedikit menyinggungya. "Aneh, seharusnya penginapan kita yang ada di depan kolam ini, tapi kita malah diberikan di Wisma Ranggonan, jarak ke sini sekitar 3 kiloan. Tapi semua tim selam memang di situ, tapi kan lebih baik kalau wismanya di depan sini," paparnya.

Cindi sendiri sebelum bertanding di nomor 50 m, mengeluh karena kakinya kesemutan. Pertandingan perebutan medali akan kembali dilanjutkan pada Jumat (3/9) untuk nomor 100 meter Putri, 50 m Putra, 400 m Putri, 100 meter Putra dan 50 meter Putri. Peselam Lampung, vania C Wanta akan turun hari ini di nomor 50 dan 100 m. (cie)

Lampung Ungguli Jatim


PALEMBANG - Tim bisbol Lampung mengawali start yang baik dalam PON XVI kali ini. Yolly dkk berhasil membekuk tim bisbol Jawa Timur dengan skor 12-7 di lapangan bisbol Jakabaring kemarin siang.

"Kita puas, target menang berhasil kita raih, anak-anak tadi main cukup bagus. Hit-hit mereka bagus, sehingga pemain dapat mudah meraih poin dari inning ke inning," ujar manager tim, Linda Lidyanti usai pertandingan.

Pertandingan diawali oleh pembukaan lapangan secara resmi oleh ketua KONI pusat, Agum Gumelar bersama gubernur Sumatera Sealtan, Syharial Oesman.Kedua tim juga bersalaman dan berfoto bersama Agum.

Pertandingan sendiri berjalan cukup menarik, di awal-awal permainan, jatim melakukan hit yang baik. Namun, para pemain lampung akhirnya bisa mengatasinya. Inning pertama, Lampung unggul 2-1 lewat pertarungan yang ketat.

Memasuki inning ke dua, Lampung hanya meraih satu poin dan unggul 3-1. Memasuki inning ke 4,5,6,7 dan 8, Lampung tak terbendung dan menutup pertandingan dengan 12-7. "Di inning ke 8 kita unggul 12-7, seharusnya kan dimainkan 9 inning, karena kita sudah unggul, jadi cuma 8 inning yang dimainkan," terang Linda.

Berkat kemenangan ini, Lampung mengungguli Jatim 2-1 dalam rekor pertemuan, setelah dalam Pra PON Lampung berhasil unggul dan Jatim membalasnya di ajang eksebishi.

"Kemenangan ini sekaligus menaikkan mental anak-anak, untuk pertandingan besok (hari ini, Red) melawan tuan rumah, Palembang, anak-anak siap untuk meraih kemenangan," ujar Linda. Mengenai kondisi pemain yang bermain tanpa istirahat, Linda mengatakan akan merotasi pemain. "Pemain kita kan banyak, memang tadi panas sekali dan sedikit menguras fisik, tapi kita kan punya banyak pemain. Untuk besok, pitcher kita akan kita ganti, mudah-mudahan kita dapat ambil game besok (hari ini, Red)

Pertandingan melawan tuan rumah sendiri dilangsungkan pada pagi hari, 08.00-11.00. Hal ini merupakan kabar baik buat tim. "Ada keuntungannya bermain pagi hari, cuaca meski panas, tapi kan panas pagi. Jadi fisik tidak terlalu terkuras karena suhu," pungkas Linda.
Sementara itu, di pertandingan sebelumnya, tim DKI Jakarta berhasil merontokkan tim Jawa barat dengan skor telak 13-0. Dalam PON XVI kali ini, cabang olahraga bisbol baru dipertandingkan. Sebanyak 6 tim akan saling memperebutkan medali emas. (cie

Thursday, September 2, 2004

Agum Buka Lapangan Bisbol Jakabaring


PALEMBANG - Ketua Umum KONI Pusat, Agum Gumelar membuka secara resmi lapangan Bisbol yang dipergunakan untuk menggelar pertandingan bisbol di PON XVI, Jakabaring kemarin siang. Bersama gubernur Sumatera Selatan yang juga ketua umum Koni Daerah Sumsel, membubuhkan tanda tangannya di sebuah batu marmer. Agum juga melakukan pengguntiungan pita tanda dibukanya lapangan ini secara resmi.

"Bisbol baru kali ini dimainkan di PON, saya berharap olahraga ini dapat lebih berkembang lagi. Bisbol bukanloah olahraga baru, di tahun 60-an, saya merupakan pemain bisbol. Dengan hadirnya sebuah lapangan bertaraf internasional, saya harap ke depannya bisbol kita tidak ketinggalan dengan negara lain," ujar Agum saat memberikan sambutannya.

Pria yang pernah mencalonkan sebagai presiden ini juga menggagas untuk diadakannya liga bisbol. "Saya harap kita nantinya ada liga bisbol seperti di negara-negara lain," pinta Agum.
Lapangan bisbol Jakabaring sendiri memang belum lengkap sarana dan prasarananya. Hal ini diakui oleh Syahrial Oesman. "Memang kita masih banyak kekurangan, scoring board belum ada, dan juga penerangan belum memadai. Namun, kita akan segera menyelesaikannya," ujarnya. "Dengan adanya lapangan ini, kita lihat saja, tiga tahunlagi kita akan kalahkan DKI," tegasnya.

Setelah membuka secara resmi, Agum berkesempatan menyalami pemain Lampung dan Jawa Timur yang akan bertanding dan melakukan foto bersama. Sebuah cindera mata maskot Rimau diberikan Gubernur kepada Agum Gumelar. (cie)

Livia Raih Perak


PALEMBANG - Pejudo Lampung, Livia Susanti berhasil meraih medali perak di nomor +78 kg stelah dalam final perebutan emas dikalahkan pejudo Jawa Barat, Ira Purnama Sari di hall Bulu Tangkis, PT Pusri Palembang kemarin. Sedangkan medali perunggu diraih pejudo asal Sulawesi Selatan, Fanny Pie dan pejudo DKI Jakarta, Sugiarti. Upacara pengalungan medali diserahkan oleh bapak, Wismoyo Arismudandar

Linda sendiri sebelum bertemu Ira di final, menjadi juara pool B. Livia berhasil mengatasi semua lawannya di pool B yang terdiri dari Fanny Pie (Sulsel), Nora (Babel) dan Retno (DKI Jakarta). Linda sebagai juara pool dan Fanny Pie menjadi runner up. Di semi final, Livia berhadapan dengan runner-up pool A, Sugiarti asal DKI Jakarta, sedangkan Ira Purnama Sari bertemu dengan Fanny Pie.

Menghadapi Sugiarti di semi final, pejudo yang memiliki satu putri ini Livia berhasil mengatasinya dengan baik. Di awal-awalk kedua pejudo saling rangkul untuk mencari celah membuka serangan. Sugiarti sendiri kalah karena terkrns Shido (tidak pernah menyerang, Red), dengan demikian, Livia mendapatkan nilai dan lolos ke final.

Namun, di final yang juga disaksikan putri kesayanagnnya, Lisa, Livia tidak berkutik menghadapi Ira. Perbut medali emas di Sea Games ini langsung mempecundangi Livia dalam pertarungan yang sangat singkat. Livia akhirnya menyerah dan harus puas dengan medali perak.
"Memang, sebelumnya kita menargetkan emas dari Livia. Itu sebelum kita tahu bahwa si Ira naik kelas ke +78 kg. Ketika Ira masuk, peluang kita sedikit berat, karena dia memang pejudo nasional yang meraih emas di Sea Games Vietnam," ujar pelatih Judo Harahap didampingi asisten pelatih, Wardi Solar.

Livia sendiri ketika dimintai keterangan mengaku puas dan senang mendapat perak. "Senanglah, namanya juga menang. Tadi memang saya sedikit lengah, Saya tidak menyangka, ia (Ira, Red) menyerang saya. Sedangkan posisi saya sedang tidak siap," ujar Liivia smbil memeprhatikan kesalahannya di sebuah handycam.

Dengan hasil ini, perolehan medali Lampung menjadi bertambah. Turut hadir juga menyaksikan final, ketua kontingen, Amir Iskandar dan wakil ketua, Syahrudin Dem.

Sementara itu, hari ini (4/9), Lampung juga kembali akan menurunkan pejudonya. Kali ini, Asril di nomor -90 kg dan Edi Kurniawan -81 kg. Asril bergabung di pool B bersama pejudo I Made Putra Chandra (Bali), Dwi Sihmanto (DKI Jakarta) dan Stefanus Anando (Sulawesi Tenggara). Sedangkan Edi Kurniawan bergabung di pool B bersama [ejudo Johanes Taslim (Sumsel), Jimmy Anggoro (DKI Jakarta) dan Martin (Jawa Tengah).

"Mudah-mudahan mereka (Asril dan Edi, Red), dapat lolos pool dulu. Peluang tetap terbuka, kita lihat nanti saja di lapangan," pungkas Harahap. (cie)

Wednesday, September 1, 2004

Andalkan Fastbreak


PALEMBANG - Tim basket PON Lampung akan mengandalkan strategi fastbreak saat menghadapi tim basket Jawa Tengah, di lapangan Indoor Tenis, Palembang hari ini, (1/9) pukul penuh. Pelatih basket, Tupak ketika ditemui di mess atlet, perumahan Jakabaring mengaku masih buta akan kekuatan Jateng.

"Kita masih belumm tahu kekuatan mereka. Tim kita juga belum pernah sekalipun bertemu jateng. Melawan mereka inilah kita coba untuk petik kemenangan. Postur badan mereka, ketika kita lihat mereka latihan, tidak jauh beda dengan pemain Lampung. Tim akan coba untuk mengandalkan banyak-banyak melakuan fastbreak," katanya. Pemain merka juga tidak ada yang pemain nasional atau main di IBL, namun mereka handal di shooting. Semua tim-tim Jawa bagus shootingnya" tambahnya.

Kompleks Perumahan Atlet Jakabaring, Dari Nyamuk Hingga Bajaj Gratis


Pekan Olahraga Nasional XVI Palembang diikuti oleh ribuan atlet dari seluruh Indonesia. Seluruh kontingen bertempat tinggal di sebuah komlekas perumahan yang sudah disiapkan oleh Panita Besar (PB) PON di daerah Jakabaring. Banyak hal-hal yang ditemui di kompleks yang semual daerah rawa tersebut.

Adhi Arsandi - Palembang

Panas dan tandus, itulah kesan yang langsung dirasakan saat menjejakkan kaki di kompleks perumahan atlet, di kawasan jakabaring, Palembang. Seluruh kontingen dari berbagai darah menempatkan rumah-rumah tipe 36 dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Kawasan jakabaring, yang dulunya memang daerah rawa, juga masih meninggalkan sejumlah genangan air. Terdapat juga sebuah kali kecil di bagian belakang kompleks. Suhu udara sendiri sagat panas di siang dan malam hari, namun ketika memasuki subuh, hawa dingin langsung menusuk tulang. kabut tebal selalu menyelimuti kawasan ini kala pagi menjelang.